Total Tayangan Halaman

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Home » » Laju Reaksi

Laju Reaksi


BAB I
LAJU REAKSI

A.    Konsentrasi Larutan
  1. Molaritas (M)
Banyaknya mol zat (n) tiap 1 L (1000 mL) pelarut (V)
Rumus :


  1. Molalitas (m)
Banyaknya mol zat (n) tiap 1 kg (1000 g) pelarut (p)
Rumus ;


  1. Pengenceran
Rumus : V1.M1 = V2. M2
Contoh soal :
1.    Bila 4 g NaOH (Mr=40) dilarutkan ke dalam 200 mL air, hitung Molaritas larutan yang dihasilkan !
Jawab :




2.    Hitung banyaknya massa urea CO(NH2)2 Mr=60 yang harus dilarutkan ke dalam 500 mL air, agar diperoleh larutan urea dengan konsentrasi 0,1 M !
Jawab ;




B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju reaksi
  1. Luas Permukaan sentuh
Semakin luas permukaan bidang sentuh, semakin besar kemungkinan terjadinya pertemuan/tumbukan antara zat-zat yang bereaksi, sehingga reaksi berjalan lebih cepat.
Contoh ;
-          gula pasir bentuk serbuk lebih cepat larut disbanding bentuk butiran


  1. Konsentrasi
Semakin besar konsnetrasi artinya jumlah partikelnya semakin banyak, sehingga frekuensi terjadinya tumbukan makin besar, dan reaksi lebih cepat ;
Contoh :
-          Reaksi antara logam Zn dg HCl 0,2 M lebih cepat dibanding reaksi antara logam Zn dg HCl 0,1 M.
-          Mencuci dengan 3 sendok sabun lebih cepat dibanding menggunakan 1 sendok sabun.

3.      Tekanan
Berdasar rumus gas ideal P.V = C, bila Volume (V) diperkecil, maka tekanan (P) makin besar. Volume yang diperkecil akan memperbesar konsentrasi, sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan makin besar, dan reaksi berjalan lebih cepat. Begitu pula sebaliknya, bila Volume diperbesar, artinya tekanannya makin kecil, konsentrasi makin kecil, reaksi akan lebih lambat.

4.      Suhu/Temperatur
Kenaikan suhu akan menyebabkan gerak partikel makin cepat, sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan antara zat-zat yang direaksikan makin besar. Dan reaksi berjalan lebih cepat. Begitu pula sebaliknya, penurunan suhu akan berakibat reaksi lebih lambat.
Contoh ; gula yang dilarutkan dalam air panas lebih cepat larut, dibandingkan pada air dingin.
Berdasarkan percobaan diketahui ; setiap kenaikan 10o  C, reaksi akan berjalan 2 x lebih cepat. V = 2t/10 Vo
Contoh ;
1). Berapa peningkatan laju reaksi bila suhu dinaikkan sari 20o C menjadi 60o C ?
Jawab :




2)      Suatu reaksi berlangsung selama 8 jam pada suhu 30 C. Jika suhunya dilaikkan menjadi 80, maka berapa waktu yang diperlukan untuk bereaksi ?
Jawab ;



5.      Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi, dengan cara menurunkan Energi Aktivasi, tetapi tidak ikut bereaksi. Energi Aktivasi  (Ea) = adalah Energi minimum yang diperlukan suatu zat agar dapat beraksi. Reaksi dapat berlangsung apabila Ea terpenuhi atau lebih tinggi.
Katalisator bekerja secara spesifik untuk tiap reaksi.
Contoh beberapa katalisator ;
No
Katalisator
Penggunaan
1
Fe

2
V2O5

3
Ni

4
Pt

C.     Persamaan laju reaksi ;
1.  Pengertian laju reaksi ;
Ø  bertambahnya zat hasil reaksi/produk
Ø  berkurangnya reaktan/zat asal

2.  Persamaan laju reaksi
mA            +    nB        à    pC      +    qD
Penulisan Persamaan laju reaksi ;
V = k. [A]m [B]n
Keterangan :
K = tetapan jenis reaksi
m =  orde (tingkat/pangkat) reaksi thd A
n  =  orde terhadap B
m + n = orde reaksi total
Ø  Contoh ;
2N2O5(g)    à  4NO2(g)  + O2(g)       v = k.[ N2O5]

D.    Menentukan Persamaan Laju Reaksi
 Ø Persamaan laju reaksi hanya ditentukan dari percobaan/percobaan
Ø Contoh data hasil percobaan ;
      reaksi antara ion NH4+   +  NO2-  -à N2(g)  + H2O(g)
No
Konsentrasi NH4+
Konsentrasi NO2-
Laju reaksi
1
0,02
0,20
10,8.10-7
2
0,04
0,20
21,5.10-7
3
0,20
0,02
10,8.10-7
4
0,20
0,04
21,6.10-7
Penyelesaian ;




BAB IV
KESETIMBANGAN KIMIA


A.   Pendahuluan
          Reaksi setimbang = reaksi bolak-balik (produk à hasil)

B.   Pergeseran kesetimbangan
1.    Pengaruh konsentrasi
a.    (aksi) Penambahan konsentrasi  : (reaksi) kesetimbangan bergeser dari arah penambahan konsentrasi
b.    (aksi)  Pengurangan konsentrasi : (reaksi) kesetimbangan bergeser ke arah penambahan konsentrasi
Contoh :
  1. Pengaruh suhu
a.    (aksi) Peningkatan suhu  : (reaksi) kesetimbangan bergeser ke arah endoterm
b.    (aksi) Penurunan suhu  : (reaksi) kesetimbangan bergeser ke arah eksoterm
  1. Pengaruh tekanan
a.    (aksi) Peningkatan tekanan  : (reaksi) kesetimbangan bergeser dari arah penambahan tekanan
b.    (aksi) Penurunan tekanan  : (reaksi) kesetimbangan bergeser ke penambahan tekanan

A.    Kesetimbangan dalam Industri

* Bahan Diskusi
  1. Apa manfaat kita mempalajari kesetimbangan kimia ?
  2. Sebutkan Contoh pemanfaatan kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari !
  3. Pada Produksi Amoniak menurut reaksi ; N2(g)  + 3H2(g)    ===   2NH3(g)   
Kemana arah kesetimbangan bila ;
a.       konsentrasi N2 ditambah
b.      gas H2 dikurangi
c.       Langkah apa sajakah agar produksi NH3 efektif !








































BAB VI
SISTEM KOLOID


A.    Perbedaan Larutan, Koloid dan Campuran
No
Uraian
Larutan
Koloid
Campuran
1
Sifat
Homogen

Heterogen
2
Warna
Jernih

Tidak jernih
3
Fase
Satu fase

Dua fase
4
Pemisahan
Tak dapat disaring

Dapat disaring
5
Stabilitas lar
Stabil, tidak memisah,

Tidak stabil
6
Pengendapan
Tidak mengendap bila didiamkan

Mengendap bila didiamkan
7
Ukuran Partikel
< 10-7 cm

> 10-5 cm
8
Contoh larutan




B.     Sistem Koloid
Ö Sistem koloid dibagi 2, yaitu ;
1.      Fase pendispersi/zat pelarut (jmlnya besar)
2.      Fase terdispersi/zat terlarut (jumlah kecil)

Ö Tabel Sistem Koloid
No
Fase terdispersi
Fase pendispersi
Nama Koloid
Contoh
1
Padat
Padat
Sol padat

2
Padat
Cair
Sol

3
Padat
Gas
Aerosol padat

4
Cair
Padat
Emulsi padat

5
Cair
Cair
Emulsi cair

6
Cair
Gas
Aerosol cair

7
Gas
Padat
Busa padat

8
Gas
Cair
Busa/buih

9
Gas
Gas
-
-

C.    Pembuatan Sistem Koloid
1.      Cara Kondensasi
Ö mengubah partikel larutan menjadi partikel koloid
Ö perubahan secara kimiawi
Ö Contoh ;
a. R.  Redoks                    : 2H2S + SO2 à 2H2O + 3S(koloid)
b. R. Hidrolisis                  : FeCl3 + 3H2O à Fe(OH)3(koloid) + 3HCl
c. R. Dekomposisi             : AgNO3 + NaCl à AgCl(koloid) + NaNO3
d. R. Pergantian pelarut    : S + alcohol + air à S(alcohol)

2.      Cara Dispersi
Ö yaitu pembuatan koloid dari suspensi kasar
Ö Ada beberapa cara, yaitu ;
a.       cara Mekanik
Ö dengan cara penggerusan/penggilingan untuk zat padat
Ö pengadukan/pengocokan untuk zat cair
Ö Contoh ;


b.      Cara Petisasi
Ö pembuatan koloid dg memecah molekul-molekul kasar menjadi molekul koloid, dengan menghilangkan ion elektrolit penyebab gumpalan
Ö Contoh ;


c.       Cara Busur Bredig (Elektrodispersi)
Ö Pembuatan koloid dengan menggunakan loncatan bunga api listrik.
Ö biasanya pada pembuatan sol logam
Ö Contoh ;


d.      Cara Homogenisasi
Ö pembuatan koloid
Ö Contoh ;



* Bahan Diskusi
  1. Apa manfaat kita mempalajari koloid ?

  1. Sebutkan bermacam-macam system koloid yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari !

  1. Sebutkan koloid yang banyak dimanfaatkan oleh manusia !

  1. Jelaskan system koloid yang merugikan manusia !




C.   Sifat-Sifat Koloid
1.      Efek Tyndall
Ö adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid
Ö Contoh ;
Ö Gambar Efek Tyndall







2.      Gerak Brown (Robert Brown)
Ö adalah gerak acara ke segala arah dari partikel koloid
Ö semakin kecil ukuran partikel, gerak partikel makin cepat
Ö akibat gerak Brown, partikel koloid tidak dapat mengendap
Ö Gambar ;







3.      Muatan Listrik
Ö muatan listrik pada partikel koloid dapat dijelaskan pada peristiwa berikut ;
a.      Elektroforesis
Ø  adalah peristiwa gerakan partikel koloid menuju electrode di bawah pengaruh medan listrik ;
Ø  bila koloid bermuatan +, akan bergerak ke kutub listrik – , begitu sebaliknya ;
Ø  Pemanfaatan elektroforesis ;
1)      pembuatan sarung sintetis (sarung tangan, ….
2)      mengendapkan zat pencemar padat dengan metoda Cottrell
3)      mengetahui muatan koloid

b.      Koagulasi
ð adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid
ð penyebab ; hilangnya kestabilan gerak partikel koloid
ð Pemanfaatan ;
1)      penjernihan air dengan tawas
2)      proses pendinginan santan
3)      penggumpalan lateks
4)      pembentukan delta di muara sungai
5)      telur yang direbus
6)      pembuatan agar-agar

c.       Adsorpsi
ð adalah peristiwa penyerapan suatu zat pada bagian permukaan
ð penyebab ; adanya gaya tarik molekul pada permukaan adsorban
ð Pemanafaatan Adsorpsi
1)      penyembuhan sakit perut dengan norit (serbuk karbon)
2)      pemutihan gula pasir dari pengotor
3)      pewarnaan serat sutera, wool dan kapas pada industri tekstil
4)      penjernihan air keruh dengan tawas
5)      pembersihan kotoran dengan sabun
6)      penyerapan humus oleh tanah liat




4.      Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Æ Koloid Liofil = adalah koloid yang dapat menarik medium pendispersinya
Æ Bila pendispersi/pelarutnya air diberi nama koloid hidrofil
Æ Contoh ; kanji, protein, sabun, agar-agar, detergen, gelatin

Æ Koloid Liofob= adalah
Æ Bila pelarutnya air disebut = hidrofob
Æ Contoh ; sol sulfida, sol logam, sol belerang

Perbedaan Koloid Liofil dan Koloid Liofob
No
Koloid Liofil
Koloid Liofob
1
Stabil

2
Kekentalan tinggi

3
Sukar diendapkan

4
Dapat dibuat gel

5
Mengadsorpsi molekul

6
Kurang menunjukkan efek Tyndall

7
Dibuat dengan cara disperse

8
Gerak Brown kurang jelas

9
Terdiri dari zat organic

10
Reversibel




* Bahan Diskusi
1.      Jelaskan mengapa kita sulit membersihkan kotoran yang berminyak tanpa menggunakan sabun/detergen ?
2.       

0 comments:

Random Post